bulan terbelah menurut kristen
KetikaBulan Terbelah Dua di Langit Mekah 30 Maret 2017 | 05:38 WIB Oleh : sahdanlubis Photo : U-Report; Ilustrasi bulan terbelah. Share. VIVA.co.id - Bulan adalah satelit alami Bumi satu-satunya, dan merupakan bulan terbesar kelima dalam Tata Surya. Bulan juga merupakan satelit alami terbesar di Tata Surya, menurut ukuran
BukankahDalam Qur'an tertulis:Dan telah TERBELAH BULAN. (Qs. 54 Qamar:1) Apakah betul apa yg difirmankan ALLAH dalam Qur 'an jika bulan SAAT ini memang terbelah? Perhatikan, mukjizat ini bukan hanya sekedar cerita yang cuma dapat didengar saja, tapi mukjizat Qur'an ini masih dapat dilihat dengan JELAS SEKALI.
Sekarangcoba anda baca ayat Al-Quran yang bertuliskan bulan akan terbelah Sekarang bisa di cek, bulan seperti terbelah pada tahun 2019, nassa memberitakannya. Kemudian dicayat selanjutnya , "Dan air laut terbagi 2 warna dan 2 rasa tapi tidak menyatu", buktinya penelitian membenarkan.1500 tahun lalu Nabi Muhammad yang hidup dan matinya
byBP » Sat Sep 14, 2013 10:40 pm. Symbol Angka-angka dalam Alkitab. Dalam Alkitab bilangan/ angka juga digunakan sebagai lambang atau mengungkapkan arti teologis. A. Angka "satu". Angka "1" (satu) , adalah angka Illahi, Awal/ permulaan/ pertama, sumber segala sesuatu: * Kejadian 1:1. LAI-TB, Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.
AJARANKRISTEN DAN ISLAM. Parlin K K Gurusinga. Download Download PDF. Full PDF Package Download Full PDF Package. This Paper. A short summary of this paper. 37 Full PDFs related to this paper. Read Paper. Download Download PDF. Download Full PDF Package.
Mein Mann Flirtet Ständig Mit Anderen Frauen. 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID ALTjj13OzIf64sNbYucsVRUyWe6aNHor4RmOrWcrb0Rwp_nwL285Hw==
Terdapat banyak mukjizat-mukjizat yang diingkari olehkaum musyrik disebabkan kedengkian mereka terhadap Islam. Di antaranya adalah mukjizat terbelahnya bulan yang disebutkan dalam al-Quran di zaman Rasulullah saw atau 14 abad lampau. “Telah dekat datangnya hari kiamat dan bulan telah terbelah. Dan jika mereka orang-orang musyrikin melihat suatu tanda mukjizat, mereka berpaling dan berkata Ini adalah sihir yang terus menerus’. Dan mereka mendustakan nabi dan mengikuti hawa nafsu mereka, sedang tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya.” QS. al-Qamar 1-3 Penemuan Ilmuwan NASA Ilmuwan NASA telah mengungkapkan bahwa di bulan terdapat celah dengan panjang beberapa ratus kilometer, kemudian mereka pun menemukan beberapa celah lain di permukaan bulan yang sampai sekarang belum diketahui penyebab retakan tersebut. Beberapa ilmuwan lain beranggapan bahwa celah tersebut bekas dari cairan lava. Hanya saja spekulasi ini sebatas teori yang tidak terbuktikan. Adanya sejumlah besar celah pada permukaan bulan, dan beberapa di antaranya menyimulasikan `retakan yang tersambung` seolah-olah kita berada di depan permukaan logam retak kemudian merapat. Ilmuwan NASA menyebut fenomena ini sebagai `rilles are still a topic of research` yang berarti fenomena celah ini masih dalam proses penelitian. Bahkan, hingga sekarang pun celah ini masih membingungkan para ilmuwan dalam menjelaskan penyebabnya. Semua teori yang mereka kemukakan jauh dari kenyataan gambar yang diperoleh oleh NASA. Para Ilmuwan NASA telah memperoleh sejumlah besar gambar dari fenomena celah di bulan yang justru membingungkan para Ilmuwan untuk menemukan penjelasan logis atau ilmiah. Ada banyak gambar yang seolah-olah menyimulasikan bekas las logam. Para peneliti kebingungan menyaksikan celah ini. Sebagian berpendapat bahwa pada jutaan tahun lalu, terdapat cairan lava di permukaan bulan yang meninggalkan bekas celah tersebut. Tetapi anggapan itu segera terbantahkan. Bekas lava yang terdapat di permukaan bulan sangat jauh berbeda dengan bekas lava di bumi. Selain itu tidak tampak bekas hancur dan ambruk pada bagian celah bulan. Celah di bulan ini memiliki sisi tajam seakan bekas retakan. Pada umumnya lava yang terdapat pada gunung berapi sama dengan lava di celah retakan kerak bumi. Akan tetapi terdapat perbedaan mendasar antara celah bumi dan bulan, yaitu bentuk celah bulan tampak halus dan lunak seakan terbentuk dengan terampil. Jadi, kesimpulan dari permasalahan ilmiah ini bahwa terdapat berbagai mukjizat yang tidak dapat ditafsirkan dengan kekuatan logika maupun kemajuan sains. Yaitu mukjizat dari Allah SWT dan dikhususkan kepada para utusan-Nya, seperti mukjizat tongkat Nabi Musa yang berubah menjadi ular dan Nabi Isa yang dapat menghidupkan orang mati. Maka, keajaiban-keajaiban seperti ini mustahil untuk ditafsirkan secara ilmiah, karena hanya dengan imanlah seseorang bisa menjustifikasikan kebenaran mukjizat itu. Allah SWT berfirman, “Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda kekuasaan Kami di segala wilayah dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa al-Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu.” QS. Fushshilat 53. sumber
Peristiwa terbelahnya bulan yang masyhur dengan istilah Syaqqul Qamar bahasa Arab شق القمر adalah peristiwa yang menunjukkan salah satu dari mukjizat kenabian Nabi Muhammad saw. Berdasarkan sumber periwayatan Islam, Nabi Muhammad saw pada peristiwa tersebut menunjuk bulan dengan jari telunjuknya yang dengan itu bulan terbelah dua seketika. Peristiwa tersebut terjadi diawal-awal tahun diangkatnya Nabi Muhammad saw sebagai Nabi. Kaum orientalis menyangsikan terjadinya peristiwa ajaib tersebut, namun ulama-ulama Islam telah memberikan jawaban yang membungkam mereka. Jalannya Peristiwa Menurut Syekh Thusi, umat Islam secara ijma meyakini terjadinya peristiwa Syaqqul Qamar meski pada tahun-tahun setelahnya, bermunculan pendapat yang menyangsikan terjadinya peristiwa diluar nalar tersebut, namun tetap tidak mampu memberikan argumentasi yang menjatuhkan keyakinan umat Islam akan terjadinya peristiwa tersebut. [1] Namun terjadi perbedaan pendapat dikalangan kaum Muslimin mengenai bagaimana proses terjadinya peristiwa terbelahnya bulan tersebut, yang disebabkan dengan adanya periwayatan yang juga berbeda-beda. Masyhur dikalangan umat Islam, bahwa peristiwa terbelahnya bulan adalah salah satu dari tanda kenabian Nabi Muhammad saw, yang dengan kehendak Ilahi, ketika telunjuk Nabi Muhammad saw diarahkan ke bulan, saat itu juga, bulan tiba-tiba terbelah dua, dan setelah diperintah oleh Nabi saw bulan itu kembali menyatu dan berada pada keadaannya seperti semula. [2] Ulama Mufassir Islam baik dari kalangan Ahlusunah maupun Syiah menyakini, ayat-ayat awal surah Al-Qamar adalah mengisyaratkan mengenai terjadinya peristiwa terbelahnya bulan tersebut. اقتربت الساعة و انشق القمر و ان یروا آیة یعرضوا و یقولوا سحر مستمر Artinya Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan, dan jika mereka orang-orang musyrikin melihat suatu tanda mukjizat, mereka berpaling dan berkata "Ini adalah sihir yang terus menerus." Qs. Al-Qamar 1-2 Waktu Terjadinya Peristiwa terbelahnya bulan terjadi di zaman Rasulullah saw diawal-awal tahun Bi'tsah di kota Mekah. Muhammad Husain Thabathabai, ulama Mufassir Syiah dalam kitab tafsirnya al-Mizan menulis bahwa peristiwa tersebut terjadi pada 14 Dzulhijjah lima tahun sebelum Hijrah. [3] Latar Belakang Terjadinya Terbelahnya bulan diawali dari permintaan kaum Musyrikin Arab yang berkeyakinan bahwa Nabi Muhammad saw adalah seorang penyihir, dan kekuataan sihir dalam keyakinan mereka hanya mampu mempengaruhi apa yang ada dibumi dan tidak untuk dilangit. Karena itu mereka menghendaki Nabi Muhammad saw menunjukkan bukti bahwa ia bukan penyihir dan benar-benar seorang nabi yang memiliki mukjizat yang mampu memberi pengaruh pada apa yang ada di langit. Memenuhi permintaan tersebut, Nabi Muhammad saw menunjukkan mukjizatnya, dengan membelah bulan atas izin Allah swt. [4] Kedudukan Peristiwa ini di Sisi Ulama Menyikapi terjadinya peristiwa terbelahnya bulan, ulama Islam terbagi atas dua kelompok. Umumnya Mufassir Syiah dan Ahlusunah meyakini peristiwa ini terjadi dan itu diisyaratkan dalam Alquran ayat pertama pada surah Al-Qamar. [5] Perbedaan pada kelompok ini hanya pada bagian kecil dari proses terjadinya peristiwa tersebut, pada umumnya mereka menyepakati peristiwa ini terjadi berdasarkan ijma' [6], mutawatir [7]atau istifadhah [8] Sementara kelompok kedua, yang dikaitkan dengan pendapat Hasan al-Bashri, 'Athaa Khurasani, dan Balkhi bahwa ayat pertama surah Al-Qamar yang mengisyaratkan mengenai terbelahnya bulan adalah menunjukkan salah satu peristiwa yang akan terjadi pada hari kiamat kelak. [9] Kritikan dan Bantahannya Peristiwa terbelahnya bulan mendapat kritikan dari dua sisi. Pertama, peristiwa terbelahnya bulan adalah sesuatu yang tidak mungkin terjadi. Sangat tidak masuk akal, benda langit bisa terbelah dua hanya karena isyarat jari telunjuk dan kemudian kembali menyatu sebagaimana keadaannya semula. Bantahannya, sebagaimana teori asal usul tata surya dan asal meteorit, kemungkinan terbelahnya benda langit bisa saja terjadi, dan itu bukan hal yang mustahil dan tidak mungkin. [10] Kedua, jika peristiwa terbelahnya bulan benar-benar terjadi, lantas mengapa dalam literatur sejarah bangsa-bangsa lain tidak ditemukan adanya catatan mengenai peristiwa tersebut?. Jawabannya, peristiwa tersebut terjadi pada malam hari, yang memungkinkan orang-orang sedang dalam keadaan tidur dan ilmu astronomi di Arab saat itu belum berkembang, sehingga pengamatan terhadap aktivitas benda langit tidak selalu dilakukan setiap malam. [11] Kontroversi Foto NASA Pada tahun 2004 diterbitkan sebuah buku yang ditulis oleh Zaghloul El-Naggar yang didalamnya memuat foto yang diakuinya diambil oleh NASA yang menunjukkan adanya bukti bahwa bulan pernah terbelah dengan adanya garis memanjang pada badan bulan. Meski kemudian sejumlah ilmuan NASA menyebut foto tersebut hoax. [12] Catatan Kaki ↑ Syaikh Thusi, al-Tibyān fi Tafsir al-Qur'an, jld. 9, hlm. 443. ↑ Untuk contoh bisa merujuk Thusi, al-Tibyāan, fi Tafsir al-Qur'an, jld. 9, hlm. 443. ↑ Thabathabai, jld. 19, hlm. 65. ↑ Majlisi, jld. 17, hlm. 355. ↑ Thabarsi, jld. 9, hlm. 282; Fakhrurazi, jld. 29, hlm. 337. ↑ Thabarsi, Fadhl bin Hasan, hlm. 310. ↑ Sayid Syarif dalam Syarah al-Mawāqif dan Ibnu al-Sabki dalam Syarah al-Mughtashar yang dinukil dari Alusi, jld. 27, hlm. 105. ↑ Thabathabai, jld. 19, hlm. 60. ↑ Thabathabai, jld. 19, hlm. 56. ↑ Makarim Shirazi, jld. 23, hlm. 13-17. ↑ Thabathabai, jld. 19, hlm. 64-65. ↑ Hal ini juga diungkapkan dalam Wikipedia, pada item, شقالقمر Daftar Pustaka Al-Alusi, Sayid Mahmud, Tafsir Ruh al-Ma'āni fi Tafsir al-Qur'an al-Azhim wa al-Sab' al-Matsāni, riset Muhammad Ahmad al-Amad dan Umar Abdul Islam Islami, Beirut, Dar al-Ahya, al-Turats al-Arabi, cetakan terbaru. Thabathabai, Sayid Muhammad Husain, al-Mizān fi Tafsir al-Qur'an, Muassasah al-'Alami lil Mathbuat, 1391 H. Thabarsi, Fadhl bin Hasan, Majma' al-Bayān, riset Lajnah min al-Ulama wa al Muhaqqiqin al-Ahshayin, Beirut, Muassasah al-'Alami lil Mathbu'at, 1415 H. Fakhrurazi, Muhammad bin Umar, Mafātih al-Ghaib, Beirut, Dar Ahya al-Turats al-'Arabi, 1420 H, cet. 3. Majlisi, Muhammad Baqir, Bihār al-Anwār al-Jāmi'ah, Beirut, Dar Ahya al-Turats al-'Arabi, 1403 H, cet. 2. Mar'asyi Najafi, Sayid Syahabuddin, Syarh al-Haq wa Izhāq al-Bāthil, Qom, Nasyr Maktabah Ayatullah al-Mara'asyi al-Najafi. vte Nabi Muhammad sawNasabGaris keturunan Abdul Mutthalib • Hasyim bin Abdu Manaf • 'Abd Manaf bin Qushayy • Qushay bin KilabOrang tua Abdullah bin Abdul Muththalib • Aminah binti Wahabkehidupan Darun Nadwa • Hilf al-Fudhul • Tahannuts • Bi'tsah • Isra dan Mikraj • Baiat Aqabah • Baiat Nisa • Baiat Ridhwan • HijrahIstri-istri Khadijah sa • Saudah • Aisyah • Hafshah • Zainab binti Khuzaimah • Ummu Habibah • Ummu Salamah • Zainab binti Jahsy • Juwairiyah • Mariyah • Shafiyyah • Maimunah binti HaritsPutra putri Qasim • Zainab • Ruqayyah • Ummu Kultsum • Fatimah az-Zahra sa • Abdullah • IbrahimSahabat Imam Ali as • Sayidah Khadijah sa • Sayidah Fatimah sa • Abu Thalib • Imam Hasan as • Imam Husain as • Hamzah • Ja'far al-Thayyar • Abu Dzar • Salman • Miqdad • Yasir • Sumayyah • Ammar • Abu Bakar • Umar • Utsman • Jabir • Abu Rafi' • Thalhah • Zubair • Abu Sa'id al-Khudri • Jabir bin Samurah→ lainUcapan Nahjul Fashahah • Hadis Yaum al-Dar • Khutbah al-Ghadir • Hadits Dua Belas Khalifah • Hadis Tsaqalain • Hadis Dawat • Hadis Manzilah • Hadis al-Lauh • Hadis Kisa' • Hadis Safinah • Hadis Qarura • Hadis Thair Masywi • Hadis Rayat • Hadis Madinatul 'Ilmi • Hadis Wishayat • Sadd al-Abwab • Hadis Laulaka • Hadis Iftiraq • Hadis Man Mata • Hadis WilayahMukjizat Alquran al-Karim • Radd al-Syams • Terbelahnya BulanGhazwah Abwa • Badar • Hamra al-Asad • Uhud • Bani Nadhir • Khaibar • Fathu Mekah • Hunain • Bani QuraizhahBuku-buku Sunan al-Nabi • Al-Shahih min Sirat al-Nabi al-A'zam • Makatib al-Rasul • Nahjul Fashahahlain Ahmad • Hazratbal • Halimah al-Sa'diyah • Masjid Nabawi • Masjid Dhirar • Mi'raj • Putra putri • Sahw al-Nabi • Taq Kasra Ghazwah / Sahabat
Home Fenomena Alam Minggu, 21 November 2021 - 0705 WIBloading... Bulan terbelah dua r upanya dibenarkan melalui penelitian sains. FOTO/ IST A A A NEW YORK - Bulan terbelah dua r upanya dibenarkan melalui penelitian sains. Buku 'Miracles of Al-Qur'an & As-Sunnah' mengungkap fakta tersebut berdasarkan penelitian ilmuwan serta ayat buku itu diceritakan pengalaman Dawud Musa Pidcock, seorang pria asal Inggris yang masuk Islam karena mengetahui ayat-ayat di awal Surah Al Juga Bumi Disandera Corona, Penampakan Bulan Terbelah Dua Terlihat di GuatemalaDikisahkan pada 1978, Pidcock menonton acara televisi tentang perjalanan luar angkasa. Dalam acara tersebut, seorang penyiar terkenal Inggris James Burke mewawancarai tiga orang ilmuwan luar angkasa acara tersebut, mereka membahas tentang kali pertama manusia mendarat di permukaan Bulan. Kabarnya, perjalanan luar angkasa ini telah menelan biaya lebih dari 100 miliar dolar. Para ilmuwan itu melanjutkan dengan mengatakan bahwa perjalanan ini telah berhasil menemukan sebuah fakta yang mereka temukan bahwa dahulu kala Bulan pernah terbelah menjadi dua, kemudian menyatu kembali. Ada banyak bukti nyata di permukaan Bulan yang dapat menjelaskan penjelasan terpisah, ilmuwan Tom Watters dari Smithsonian National Air and Space Museum mengatakan, ada patahan pada bulan yang dinamakan Lobate Scarp. Diyakini bahwa patahan ini terjadi akibat material kerak Bulan yang saling mendorong sehingga terjadi retakan."Jadi, itu mengindikasikan bahwa sesuatu menyebabkan Bulan untuk mengalami pengerutan atau penyusutan," kata Tom. Peneliti percaya bahwa Bulan memiliki sejarah pernah terbelah disebutkan dalam salah satu ayat Al-Quran. Terbelahnya Bulan merupakan salah satu mukjizat paling nyata untuk menguatkan kenabian Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam."Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah Bulan. Dan jika mereka orang-orang musyrik melihat suatu tanda mukjizat, mereka berpaling dan berkata Ini adalah sihir yang terus menerus’. Dan mereka mendustakan Nabi dan mengikuti hawa nafsu mereka, sedang tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya," Surah Al Qamar Ayat 1-3. nabi muhammad saw sains sains dan alquran bulan bulan terbelah Baca Berita Terkait Lainnya Berita Terkini More 3 jam yang lalu 4 jam yang lalu 6 jam yang lalu 8 jam yang lalu 9 jam yang lalu 10 jam yang lalu
Di antara mukjizat luar biasa Nabi Muhammad yang terjadi pada bulan Sya’ban dan dikenang sepanjang zaman adalah peristiwa terbelahnya Bulan. Habib Abu Bakar al-Adni dalam kitab an-Nafhah al-Rabbaniyah fi Khashâis asy-Sya’baniyah menjelaskan dengan bentuk syair, انشقاق القمر في نصف شهر شعبان في النصف من شعبان والبدر استوى مكتملا في أفقه متقدا دار الحديث في نواحي مكة بين الرسول وقريش بكدا يدعهم للحق كيما ينقذوا أنفسهم من شر شرك بددا فاشترطوا من أجل هذا أن يروا بالعين شق البدر فانشق ابتدا معجزة للمصطفى في قومه جائت بها الأيات فاقرأ تسعدا Terbelahnya Bulan pada Pertengahan Sya’ban “Pada pertengahan bulan Sya’ban, ketika rembulan ada di posisi Istiwa, dengan kesempurnaan cahayanya di ufuk Terjadilah perbincangan di sudut kota Makkah, antara Rasulullah dan kaum Quraisy” Rasulullah mengajak mereka kaum Quraisy pada kebenaran, agar diri mereka bisa lepas dari jeleknya kesyirikan Dengan ajakan ini mereka memberikan syarat berupa bisa melihat terbelahnya Bulan, kemudian bulan terbelah dengan jelas Mukjizat nabi yang terpilih pada kaumnya, terdapat dalam Al-Qur’an ayat tentang peristiwa tersebut, maka bacalah agar engkau selamat” Setelah Bulan terbelah menjadi dua dengan sangat jelas, dan mereka saksikan secara langsung, apakah mereka beriman? Mari simak penjelasan Habib Abu Bakar selanjutnya, فكذبوه ومضوا في غيهم جهلا وكبرا والزمان اتحدا وفقهـــه مرتبـــط بشهــره شعبان من حيث الزمان المبتدا “Mereka menginkari dan pergi dalam keadaan sesat sebab kebodohan dan kesombongan Peristiwa ini diketahui terjadi pada bulan Sya’ban” Lihat, an-Nafhah al-Robbaniah fi Khosoisi al-Sya’baniah, 11-12 Peristiwa terbelahnya Bulan yang terjadi pada zaman Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam itu merupakan salah satu mukjizat luar biasa, bahkan diabadikan dalam Al-Qur’an tepatnya dalam surat Al-Qamar. Allah berfirman اقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانْشَقَّ الْقَمَرُ وَإِنْ يَرَوْا آيَةً يُعْرِضُوا وَيَقُولُوا سِحْرٌ مُسْتَمِرٌّ وَكَذَّبُوا وَاتَّبَعُوا أَهْوَاءَهُمْ وَكُلُّ أَمْرٍ مُسْتَقِرٌّ “Saat hari kiamat semakin dekat, Bulan pun terbelah. Dan jika mereka orang-orang musyrikin melihat suatu tanda mukjizat, mereka berpaling dan berkata, ini adalah sihir yang terus-menerus. Dan mereka mendustakan Muhammad serta mengikuti keinginannya, padahal setiap urusan telah ada ketetapannya” QS Al-Qamar 1-3 Menurut Syekh Wahbah az-Zuhaili dalam kitab Tafsir Munir, ayat tersebut mengisahkan sikap kaum kafir Quraisy yang terus-menerus mendustakan dakwah Nabi. Beliau menjelaskan, ثم أخبر الله تعالى عن موقف الكفار وعنادهم أمام هذه المعجزة، فقال وَإِنْ يَرَوْا آيَةً يُعْرِضُوا، وَيَقُولُوا سِحْرٌ مُسْتَمِرٌّ أي وإن ير المشركون علامة على النبوة ودليلا على صدق النّبي صلى الله عليه وسلم، يعرضوا عن التصديق والإيمان بها، ويولوا مكذبين بها قائلين هذا سحر قوي شديد يعلو كل سحر “Kemudian Allah memberikan kabar terkait sikap dan keras kepalanya orang-orang kafir di hadapan mukjizat ini terbelahnya Bulan. Allah berfirman, وَإِنْ يَرَوْا آيَةً يُعْرِضُوا الخ yaitu, meski orang-orang musyrik melihat tanda-tanda kenabian, dan bukti bahwa Nabi Muhammad benar, mereka tetap berpaling dari kebenaran dan iman padanya, bahkan pergi sambil berkata, ini adalah sihir yang kuat dan hebat, dan melebihi setiap sihir.” Syekh Wahbah az-Zuhaili melanjutkan, وهذا ردّ على المشركين الذين طالبوا بآية، قال المفسرون لما انشق القمر، قال المشركون سحرنا محمد، فقال الله تعالى وَإِنْ يَرَوْا آيَةً يعني انشقاق القمر. ثم أكد تعالى موقفهم هذا بقوله وَكَذَّبُوا وَاتَّبَعُوا أَهْواءَهُمْ، وَكُلُّ أَمْرٍ مُسْتَقِرٌّ أي وكذبوا بالحق إذ جاءهم، واتبعوا ما أملته عليه أهواؤهم وآراؤهم في أن محمدا صلى الله عليه وسلم ساحر أو كاهن، بسبب جهلهم وسخافة عقولهم. ثم هددهم تعالى وأخبرهم بأن كل أمر منته إلى غاية مماثلة له، فالخير يستقر بأهل الخير، والشر يستقر بأهل الشرّ Ayat ini وَإِنْ يَرَوْا آيَةً يُعْرِضُوا الخ merupakan penolakan terhadap permintaan orang-orang musyrik terhadap suatu mukjizat. Ulama mufassirin ahli tafsir mengatakan, ketika Bulan terbelah, orang-orang musyrik berkata, Muhammad telah menyihir kita, maka Allah berfirman وَإِنْ يَرَوْا آيَةً يُعْرِضُوا الخ yaitu mereka akan tetap berpaling meski sudah melihat mukjizat secara jelas, kemudian Allah memperjelas dengan ayat selanjutnya, وَكَذَّبُوا وَاتَّبَعُوا أَهْواءَهُمْ bahwa orang musyrik akan mendustakan terhadap kebenaran yang didatangkan kepadanya, dan mengikuti sikap condong terhadap keinginan dan persepsinya, bahwa Nabi Muhammad adalah penyihir dan peramal, semua itu disebabkan kebodohan dan sempitnya akal mereka. Dan Allah memberikan peringatan bahwa semua bukti sudah Allah tunjukkan pada mereka, dengan bukti yang sangat jelas. Maka kebaikan akan selalu bersama dengan orang baik, begitu pun kejelekan akan selalu bersama dengan orang jelek. Lihat, Tafsir al-Munir, juz 27, h. 144. Dari kejadian ini terdapat hikmah yang sangat besar yaitu, orang yang sudah menyaksikan secara langsung bukti kekuasaan Allah, dan bukti kebenaran Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam sekalipun, dengan sangat jelas dan sempurna, tanpa kekurangan dan kecacatan sama sekali belum tentu mendapatkan hidayah Islam, bahkan kejadian itu sama sekali tidak berfaedah bagi orang-orang yang sudah keras kepala. Sunnatullah, santri Pondok Pesantren Al Hikmah Bangkalan
bulan terbelah menurut kristen